Sejarah kerajaan Campa termuat dalam sumber naskah sastra sejarah Jawa dan Malayu. Dalam cerita Sajarah Malayu, secara khusus menyebutkan bahwa penduduk kerajaan Campa tidak makan daging sapi dan tidak menyembelih sapi. De Graaf dan Th Pegeaud dalam buku judul Kerajaan-Kerajaan Islam Di Jawa, menafsirkan bahwa berita tentang kebiasaan penduduk kerajaan Campa yang tidak suka makan daging sapi itu untuk menunjukkan bahwa mereka beragama Hindu atau Budha. Sajarah Malayu memberitakan pula bahwa pada mulanya kerajaan Campa merupakan wilayah taklukkan Batara [Raja] Majapahit.
Menurut Sajarah Malayu, raja Campa yang terakhir bernama Pau Kubah yang kawin dengan putri dari Lakiu. Raja kerajaan Koci meminang salah seorang putri mereka, tetapi pinangan itu ditolak.Hal itu menyebabkan terjadinya peperangan antara kerajaan Campa dengan kerajaan Koci. Dengan jalan penghianatan pada akhirnya para pejuang dari kerajaan Koci berhasil merebut ibukota kerajaan Campa yang bernama Bal. Mereka berhasil memberi uang suap kepada bendahara raja untuk membuka pintu gerbang. Pau Kubah gugur dalam perang itu. Dua orang putranya berhasil lolos. Yang seorang, Pau Liang melarikan diri ke Aceh, lalu menjadi penegak dinasti baru. Yang lain, Indra berma, meminta suaka kepada Sultan Mansur dari Malaka. Indra berma dan istrinya, keni Mernam, memeluk agama Islam di Malaka. Di keraton kesultanan itu, mereka menjadi orang ternama.
De Graaf dan Th. Pegeaud berpendapat, berita dari Sajarah Malayu soal riwayat kerajaan Campa itu boleh dianggap dapat dipercaya, karena teksnya sudah disusun menjelang perempat kedua abad ke-16, tidak terlalu lama sesudah keruntuhan dinasti raja Campa yang lama. Selain itu, beberapa sumber lain juga menyebutkan bahwa Campa pada tahun 1471M direbut orang-orang Annam [Vietnam]. tarikh ini bertepatan dengan tahun-tahun pemerintahan Sultan Mansur di Malaka [1458M-1477M] yang telah memberi suaka kepada pangeran dari Campa yang melarikan diri itu.
Sejarah kerajaan Campa juga termuat dalam Hikayat Hasanudin versi Banten. Dalam hikayat ini menyebutkan bahwa kerajaan Campa ditaklukkan oleh raja dari Koci pada waktu raden Rahmat sudah bermukim di Jawa. jadi, raden Rahmat dan saudaranya sudah berangkat dari Campa ke Jawa Timur sebelum tahun 1471M.
Sementara itu, dalam sejarah Campa sendiri terdapat berita bahwa pada tahun 1446M, seorang raja Annam bernama Le Nhantong, berhasil menduduki ibukota kerajaan Campa dan menawan rajanya.
De Graaf dan Th. Pegeaud membuat hipotesa bahwa kepergian Raden Rahmat dan dua saudaranya dari kerajaan Campa menuju tanah Jawa, salah satu alasannya karena mendapat ancaman orang-orang Annam yang akan menyerang Campa. mereka tiba di Jawa sekitar tahun 1443M dan pada tahun 1446M, ibukota kerajaan Campa diduduki oleh bangsa Annam.
============
Sumber bacaan: buku karya de Graaf dan Th. Pegeaud judul KERAJAAN-KERAJAAN ISLAM PERTAMA DI JAWA: Kajian Sejarah Politik Abad ke-15 dan ke-16, terjemahan pustaka Grafitipress dan KILTV, cetakan kedua 1986.
buku karya de Graaf dan Pegeaud judul KERAJAAN-KERAJAAN ISLAM di JAWA |