Berikut ini diskusi sejarah keruntuhan kerajaan Majapahit atau sejarah masa akhir majapahit sambungan dari http://kisahsejarahklasik.bl...
November 10, 2016
Siwi Sang mas damar@
dalam kajian sejarah sebelum tahapan historiografi atau penulisan sejarah,
harus ada interpretasi sejarah. kalok kita tidak memunculkan interpretasi
sejarah, maka tidak akan ada teori dan pendapat baru. sementara sejarah itu
sangat berkembang seterutut kemajuan ilmu dan penemua bukti sejarah baru. teori
sejarah harus diapdit berdasar sumber yang lebih kuat.
Siwi Sang dulu
sebelum saya mengaji teorinya nia kurnia juga berpendapat bahwa yang menyerbu
majapahit tahun 1478M adalah raden patah. saya dulu juga berpendapat bahwa
kertabhumi adalah nama tokoh. tetapi ternyata sejarah itu berkembang. saya
harus terbuka. meski demikian saya harus menguji pendapat pendapat atau teori
yang akan menjadi rujukan saya. maka kemudian saya juga memunculkan pendapat
baru serta memunculkan pendapat yang menguatkan pendapat penulis sebelumnya.
banyak pendapat prof Slamet Muljana yang saya jadi rujukan, tetapi ada beberapa
yang saya tidak sependapat, termasuk soal majapahit 1478M ini.
Sudiambun Nyoman kembali
ke TS : sy jg blm smpt baca dwi jendra tatwa, sepengtahuan saya , dwi jendra
tatwa di tulis oleh dangyang dwijwndra (dangyang nirata) yg merupakan tokok yg
ada pada saat masa masa runtuhnya majapahit, beliaulah yg mereformasi siytem
keagmaan di bali dg konsep padmasana sbg stana tuhan hyang maha tunggal.
jadi tikoh ini menerima informasi yg relatif sangat dkat dg kejadian sejarh.
Atau bahkan sebagai pelaku sejarah . jd karya karya dwi jendra (niratha) sangat
pantas dijadikan rujukan yg relatif lebih sahih dr pada serat 2 yg di karang dijaman
belanda .
Damar Shashangka
Kapindho Saya memahami itu, tapi interpretasi yg dimunculkan
harus tetap ditulis sebagai interpretasi. Jangan seolah-olah apa yg dikemukakan
adalah fakta sejarah dengan data kuat. Ranawijaya menyerang Majapahit adalah
interpretasi mainstream bagi saya. Sebab semenjak saya duduk dibangku SD, tokoh
ini yg selalu dijadikan kambing hitam. Interpretasi ini bukan interpretasi
baru. Saya sibuk, gan. Ini nyambi komentar dari hp. Tahan dulu, ya...
Siwi Sang mas damar@
dalam banyak tulisan sejarah dan buku saya, saya selalu berhati hati dalam
menuliskannya. penafsiran selalu saya awali dengan frasa: SANGAT MUNGKIN,
KIRANYA, dan semacamnya. Kalok mantap saya tulis: Disimpulkan. Dan belum tentu
kesimpulan saya juga para penulis lain adalah sebagai fakta sejarah. karena
sejarah sebagai peristiwa atau history of even, adalah sangat tidak mungkin
kita hadirkan kembali ke jaman kini dan di sini. yang dapat kita lakukan adalah
mengisahkannya lagi dan jika menggunakan metode ilmiah maka itu kita namakan
sejarah sebagai ilmu. Jadi saya juga kurang berkenan jika sampeyan katakanlah
suatu ketika menulis paparan sejarah berdasar serat darmagandul sebagai fakta
sejarah yang tak terbantahkan mas. Dulu saya sempat membaca analisa sampeyan di
blog sampeyan itu.
Ok. mas. terimakasih pencerahannya.
Siwi Sang ranawijaya
menyerang majapahit berasal dari teori Krom tahun 1931. dan ini sudah dikoreksi
oleh Casparis. terbaru dikoreksi oleh Nia Kurnia Sholihat irfan. Mohon maaf
jika saya keliru. ulasan Teori Krom dan lainnnya itu dapat kita baca di bukunya
beliau prof hasan Djafar: GIRINDRAWARDHANA.
Siwi Sang pak Sudiambun Nyoman.
sip pak. saya juga akan nyemah berita dari Dwijendra tattwa. saya belum baca.
semoga ada banyak data baru. manggah.
Rey Taka so..kesimpulan
sementara untuk kehancuran majapahit oleh demak ,, kembali ke ts di atas,, kita
punya dwijendra tatwa,kronik china sam po kong, serat kanda brawijaya , dan
darmagandul yang kontrofersi,,, semntara penolakanya kita punya prasasti jiyu
BERSAMBUNG