October 17, 2016

Berita Muslim Tionghoa di Pesisir Utara Jawa Timur Abad 15 M

Buku Ming Shi [Sejarah Dinasti Ming] dan Ying-Yai Sheng-Lan memberitakan adanya masarakat Cina/Tionghoa yang mukim di Jawa, yaitu ora... thumbnail 1 summary



Buku Ming Shi [Sejarah Dinasti Ming] dan Ying-Yai Sheng-Lan memberitakan adanya masarakat Cina/Tionghoa yang mukim di Jawa, yaitu orang orang dari Kanton, Zhangzhou [Chang-Chou], QuanZhou [Chuan-Chou] dan kawasan Cina Selatan lainnya yang telah meninggalkan Cina/Tiongkok dan menetap di pelabuhan pelabuhan pesisir timur terutama Tuban, Gresik, dan Surabaya.




Menurut kedua teks tersebut, orang orang Cina/Tionghoa yang mendiami pesisir utara Jawa Timur pada awal abad-15, kebanyakan memiliki kehidupan sangat layak serta telah menganut agama Islam dan taat beribadat. [Groenveldt, 1960;Mills,1970].

Kesaksian seorang Cina muslim Ma Huan mengenai orang orang Cina dari Kanton, ZhangZhou, QuanZhou, dan daerah Cina Selatan lainnya yang telah memeluk agama Islam sebetulnya bukan hal aneh. mengingat daerah daerah tersebut di Cina merupakan kantong kantong umat Islam sebagai akibat persinggungan antara Cina dengan Arab. 

Lo Hsiang Lin dalam studinya "Islam in Canton in the Sung Period" menyebutkan bahwa orang Cina telah mengenal Islam sejak masa masa paling awal dari perkembangan agama ini, yakni abad ke-7 M.

Chinese Anals dari Dinasti Tang [618-960] juga mencatat adanya pemukiman umat Islam di Kanton, Zhang-Zhou, Quanzhou dan pesisir Cina Selatan lain.

Bukti historis yang tidak terelakkan tentang eksistensi kaum Muslim di kawasan ini adalah adanya dua buah masjid kuno di Kanton [ Masjid Kwan Tah Se atau Masjid bermenara Megah dan Chee Lin Se atau Masjid Bertanduk Satu ] yang menurut beberapa sejarawan merupakan masjid kedua tertua setelah masjid Nabawi yang dibangun Muhammad di Madinah.

Dengan demikian, informasi yang merupakan kesaksian langsung Ma Huan mengenai komunitas Muslim Tionghoa/Cina dari Kanton, Zhangzhou, dan Quanzhou di pelabuhan pelabuhan Gresik, Tuban, dan Surabaya pada awal abad ke-15 adalah hal yang wajar.

SUMBER BACAAN:

Buku karya Sumanto Al Qurtuby judul ARUS CINA ISLAM JAWA: Bongkar Sejarah Dan Peranan Tionghoa dalam Penyebaran Agama Islam di Nusantara Abad XV & XVI, 2003.hal.38-39.