January 07, 2017
 |
| Sunda Kalapa Jakarta tahun 1946 sumber http://bataviadigital.perpusnas.go.id |
Sunda Kalapa merupakan nama kuna dari kota Jakarta ibukota Indonesia sekarang. Sunda Kalapa masa dulu dikenal pula sebagai suatu kota pelabuhan yang banyak disinggahi kapal dagang Nusantara bahkan negeri asing seperti Portugis. Nama aslinya adalah pelabuhan Kalapa. Pelabuhan ini berada di wilayah kekuasaan kerajaan Sunda. Setelah Faletehan panglima perang kesultanan Demak tahun 1527M berhasil merebut Sunda Kalapa dari Portugis, daerah ini kemudian diganti nama sebagai Jayakarta. Dalam perkembangan masa selanjutnya, Jayakarta dikenal sebagai Batavia, Betawi, lalu Jakarta. Kemungkinan nama Betawi merupakan pengucapan lain dari Batavia.
Berikut ini sekelumit catatan terkait sejarah asal mula Sunda Kalapa dari http://bataviadigital.perpusnas.go.id
Nama aslinya adalah Kalapa, sebuah pelabuhan utama Kerajaan Sunda atau lebih dikenal dengan sebutan Kerajaan Pajajaran. Lokasinya terletak di sisi sebelah timur muara Ci Liwung. Nama Kalapa mulai muncul anatara lain karena ditulis oleh Tome Pires dalam bukunya, Suma Oriental. Karena Kalapa adalah pelabuhan milik Kerajaan Sunda, maka pelaut Portugis mengubahnya menjadi Cunda Calapa atau Sunda Kalapa.
Sunda Kalapa pada masa itu mungkin termasuk wilayah yang disebut Sangiang. Dalam naskah Carita Parahyangan (1580) disebutkan bahwa Prabu Surawisesa, tokoh yang melakukan perundingan dengan orang-orang Portugis di Maluku, adalah raja Sangiang. Orang-orang Portugis menuliskannya Samian.
Pada 1527 Sunda Kalapa direbut oleh pasukan Kesultanan Demak dan Cirebon di bawah pimpinan Faletehan atau Fatahilah. Nama Sunda Kalapa pun diganti menjadi Jayakarta, walaupun Sunda Kalapa masih melekat. Hal tersebut juga tercatat oleh Jan Huygen van Linschoten dalam Intinerario yang ditulis tahun 1556. Dalam peta yang digambarkan di buku tersebut, tercatat sebuah pelabuhan bernama Cunda Calapa.
###########
Reverensi: http://bataviadigital.perpusnas.go.id
![Tafsir Sejarah Dyah Lembu Tal Sebagai Ayah Raden Wijaya Pendiri Kerajaan Majapahit [5]](https://3.bp.blogspot.com/-BcgWzAtLpF4/V62Y0dynvnI/AAAAAAAACg0/OHREVY-y_AsffigPKGBvwpk6ceoyHClrwCPcB/s72-c/relief%2Bsinga%2Bcandi%2Bsanggrahan%2B1.JPG)
