October 25, 2016

Kisah Sejarah Shi Jinging Atau Shi Jinqing Tokoh Islam Tionghoa Patih Majapahit di Palembang Atau Kukang

kisah SEJARAH klasik Di Palembang atau Kukang, terdapat seorang tokoh bernama Shi Jinging [Shi Jinqing]. Ia seorang Muslim yang per... thumbnail 1 summary

kisah SEJARAH klasik


Di Palembang atau Kukang, terdapat seorang tokoh bernama Shi Jinging [Shi Jinqing]. Ia seorang Muslim yang pernah membantu Cheng Ho mengalahkan pemimpin perompak yang menguasai Palembang bernama Chen Zhuyi pada tahun 1407.




Atas saran Cheng Ho, raja Majapahit mengangkat Shi Jinging sebagai patih daerah di Palembang dengan tugas utama mengurusi bidang keagamaan dan kepemerintahan di Palembang.


Sebagaimana termuat dalam Ming Shi atau Sejarah Dinasti Ming, meski telah mendapat jabatan sebagai seorang duta Xuan Wei di Palembang, Shi Jinging tetap tunduk pada raja Majapahit.


Shi Jinging memiliki tiga anak, putri tertua bernama Nyi Gede Pinatih, anak nomer dua seorang putri, dan anak bungsu seorang putra bernama Shi Jisun.


Sepeninggal Shi Jinging pada tahun 1421, terjadi perebutan kepemimpinan antara Shi Jisun dengan kakak perempuan keduanya.


Shi Jisun memohon kepada Kaisar Ming supaya dapat mewariskan jabatan ayahnya sebagai duta Xuan Wei. Permohonan itu dikabulkan.


Dalam rangka menyampaikan perintah Kaisar, Cheng Ho datang ke Palembang sebanyak dua kali yaitu pada pelayaran keenam dan ketujuh.


Pelayaran Cheng Ho ke-6 antara tahun 1421M-1422M dan pelayaran ke-7 antara tahun 1431M-1433M. Pelayaran ke-7 merupakan perjalanan terakhir yang dilakukan Cheng Ho.


Tetapi yang menjadi pemimpin di Palembang ternyata bukan Shi Jisun melainkan kakak perempuan kedua.


Sementara itu Nyi Gede Pinatih terpaksa meninggalkan Palembang menuju Jawa.


Beberapa waktu kemudian Nyi Gede Pinatih mendapat kepercayaan dari raja Majapahit sebagai Syahbandar atau pemimpin pelabuhan di Gresik. Ia seorang perempuan yang terkenal gigih menyebarkan Islam. Memiliki anak angkat dari Balambangan bernama Raden Paku atau Jaka Samudera yang kelak dikenal sebagai Sunan Giri I Prabu Satmata.


=============

kisahSEJARAHklasik

25/10/2016