suasana Ancol Jakaerta di tahun 1948 sumber poto http://bataviadigital.perpusnas.go.id |
Ancol adalah satu nama daerah kuna di kota Jakarta. Nama Ancol sudah muncul sejaman dengan pemunculan nama Sunda Kalapa. Hal itu cukup masuk akal karena Ancol berada di pesisir utara laut Jakarta yang pada masa lalu dikenal sebagai satu daerah pesisir kerajaan Sunda.
Berikut ini sekelumit kisah sejarah daerah bernama Ancol reverensi dari http://bataviadigital.perpusnas.go.id
Kawasan Ancol terletak disebelah timur kota tua
Jakarta, sampai batas koomplek Pelabuhan Tanjung Priok. Kini kawasan tersebut
dijadikan sebuah kelurahan dengan nama yang sama, wilayah Kecamatan Pademangan,
Kotamadya Jakarta Utara.
Ancol mengandung arti tanah rendah berpaya-paya.
Dulu bila laut sedang pasang air payau Kali Ancol berbalik kedarat menggenangi
tanah disekitarnya sehingga terasa asin. Wajar bila orang-orang Belanda di zaman
VOC menyebut kawasan tersebut sebagai Zoutelande atau tanah asin, sebutan yang
juga diberikan untuk kubu pertahanan berupa kanal yang dibangun di daerah itu
pada tahun 1656 (De Haan 1935:103-104).
Sebelum dibangun kanal untuk menghubungkan Kota
Batavia, pemerintah VOC membuat Terusan Ancol yang sampai sekarang masih dapat
dilayari perahu. Kemudian dibangun pula jalan sejajar dengan terusan. Karena
dianggap strategis dalam rangka pertahanan kota Batavia, maka dibuat terusan,
jalan dan kanal di Ancol.
Letak strategis kawasan Ancol rupanya sudah
dimanfaatkan jauh sebelum kedatangan VOC, yaitu pada masa agama Islam mulai
tersebar di daerah pesisir Kerajaan Sunda. Dalam keropak 406, Carita
Parahyangan, Ancol disebut-sebut sebagai salah satu lokasi medan perang, di
samping Kalapa, Tanjung, Wahanten (Banten) dan tempat-tempat lainnya pada masa
pemerintahan Prabu Surawisesa (1521-1535)
###########
###########