November 16, 2016
Damar Shashangka Masih lanjut, to? Siwi Sang : Terkait suraprabhawa yang sampeyan tafsir adik kandung rajasawardana sementara
rajasawardana sampeyan tafsir sepupu kertawijaya, kiranya perlu dicek lagi mas. Dalam prasasti trawulan III terang suraprabhawa adalah putra pamungsu
kertawijaya dan punya permaisuri ratu seripura atau bhre singapura.
Prokontra diskusi sejarah masa akhir kerajaan Majapahit di grup sejarah FB MAJAPAHIT masih berlanjut dan semakin njlimet penafsirannya . Diskusi sebelumnya http://kisahsejarahklasik.blogspot.co.id/2016/11/prokontra-tafsir-serat-pararaton-bagian.html
Siwi Sang Ok mas shalahudin@ ini akan saya
tunjukan betapa kamu juga tidak tuntas memaparkan logika tingkat dasarnya.
Jangan dulu ketuk palu terjemahanku sebagai sangat rapuh jika belum kamu
paparkan tiga pertanyaan saya. Itu namanya kamu hanya menguji tapi tidak mau
diuji. Lah kepriwe angger kayakuwe?
Siwi Sang Sampeyan jangan sepenggal
sepenggal atau sepotong sepotong dalam menerjemahkan bagian akhir pararaton mas
shalahudin. Dumeh editor kerap potang potong le menerjemahkan sepotong potong.
Jadinya ada yang hilang makna.
Ini tulisan sampeyan:
Bhre pandansalas yang sebelumnya menjadi penguasa di tumapel lantas menjadi
raja [prabhu] di wilwatikta [majapahit] tetapi itu hanya berlangsung selama dua
tahun. SEGERA SETELAH ITU dia pergi dari istana.
lah terusannya mana? saya jelas belum paham jika sampeyan tanya apakah sudah
paham?
Siwi Sang Terangkan pula kemana tujuannya
dan siapa penggantinya. Ini untuk menjawab apakah raden patah yang pada tahun
1478M menyerbu istana majapahit sebagaimana berita serat darmagandul dan rontal
dwijendra tattwa yang menjadi pokok TS ini. ngunu alur logika tingkat dasarnya
mas shalahudin. manggah dilanjut.
Siwi Sang Maksudnya itu dilanjut disambung
le sampeyan menerjemahkan mas.
Aku ya ngerti maknane tumuli.
Coba ini apa maknane:
Tumuli guntur. Tumuli palindu. Tumuli pabanu pindah.
Dalam kontek itu makna tumuli bagaimana? Sampeyan saya yakin lebih paham.
Semoga keyakinanku gak keliru. Hihi..
Gentian aku tak nggelar karpet mas. Kambi udud.
Shalahuddin
Gh waduh, kan sudah aku jelaskan di atas? gak nyimak, ya?
Siwi Sang Ya kalok pendapat sampeyan
terjemahanku tak layak dibaca publik ya itu pendapat sampeyan. Saya hargai. Itu
kan bentuk apresiasi. Tapi saya tunggu sampeyan atau mas damar paparkan tiga
poin pertannyaan saya. Lah di atas sana dah ada kawan yang pendapat mirip
seperti saya, terus kamu kata remuk juga mas?
Siwi Sang Aku bilan tumuli guntur artinya
apa. Bukan tumuli sah saking kadaton. Sampeyan wes ngantuk ya mas?
Siwi Sang Wong aku tanya kemana perginya
bhre prabhu saja sampeyan susah jawab. La kepriwe?
Siwi Sang Wong aku tanya kemana perginya
bhre prabhu saja sampeyan susah jawab. La kepriwe?
Siwi Sang Itu diatas ada komen pak sankara
yan pendapat beda dengan mas damar. Piye menurut sampeyan? Sapa sing remuk?
Hiihi.. Rahayu. Jas kiding.
Shalahuddin
Gh Siwi Sang: tak nglanjut kerjaanku, sek, mas.
deadline. aku juga berharap menyimak diskusi tentang ke mana sang raja pergi
setelah sah saking kedaton. juga spekulasi tentang siapakah "sang
munggwing jinggan" seperti yang sempat sampean sebutkan di atas.
Ida Bagus Wih masih lanjut ya?
Ida Bagus Bapak Shalahuddin Gh bisakah dicopas teks yg
diterjemahkan itu? Soalnya saya baru melihat diskusi ini. Kalau teksnya
sepenggal ini "Prabhu rong tahun tumuli sah saking kadhaton". Secara
leksikal terjemahan ini menjadi Raja dua tahun kemudian pergi
dari kerajaan. Jika secara gramatikal, bertahta menjadi Raja selama dua
tahun, kemudian setelah itu beliau pergi meninggalkan kerajaan. Sekarang yg
dipermasalahkan ini siapa dan apa? Kalau yg dipermasalahkan ialah yg pergi,
berarti yg pergi ialah yg menjadi Raja selama 2 tahun tsb. Maaf kalau saya
telat.
Siwi Sang Pak anom@ maaf terjemahannya
sebaiknya secara utuh jangan hanya prabhu rong tahun tumuli sah saking kadaton.
Kalok ini memang maknanya seperti yang sampeyan sampaikan. Suwun dah ikut
berbagi. Manggah.
Rudik
Prijanto Tumuli = banjur. Wkkkkkk. Muga-muga ra luput
Siwi Sang Rudik@ betul. Tumuli juga sama
dengan banjut, banjutan, banjuran.
Damar Shashangka Masih lanjut, to?
Siwi Sang :
Terkait suraprabhawa yang sampeyan tafsir adik kandung rajasawardana sementara
rajasawardana sampeyan tafsir sepupu kertawijaya, kiranya perlu dicek lagi mas.
Dalam prasasti trawulan III terang suraprabhawa adalah putra pamungsu
kertawijaya dan punya permaisuri ratu seripura atau bhre singapura.
suraprabhawa memang benar adik kandung rajasawardana. sehingga kerna
suraprabhawa putra kertawijaya maka rajasawardana memang dah klop sebagai putra
sulung kertawijaya dan jadi raja tahun 1451M-1453M. inilah sang sinagara yang
dalam pararaton ditulis didarmakan di sepang dan wafat tahun 1453M lalu telung
tahun tan hana prabhu.
Tanggapan saya :
Prasasti Trowukan III tidak jelas siapa Raja yang mengeluarkannya. Apakah
Kertawijaya atau bisa jadi Girisyawardhana. Jika Kertawijaya yang mengeluarkan,
maka Suraprabhawa bisa diindikasikan sebagai putra Kertawijaya dan adik
Rajasawardhana. Namun jika yang mengeluarkan adalah Girisyawardhana, maka
Suraprabhawa adalah putra Girisyawardhana sebagaimana interpretasi saya.
Damar Shashangka Siwi Sang :
kita akan coba cek bhre pandansalas suraprabhawa. Ok. Katakanlah suraprabhawa
meninggalkan keraton atau turun tahta majapahit tahun 1468M atau setelah dua
tahun jadi maharaja majapahit trawulan.
pertanyaannya:
1.kemana selanjutnya suraprabhawa, apakah masih jadi maharaja di tempat lain
atau wafat tahun berapa?
2. kenapa suraprabhawa meninggalkan keraton?
3. siapa yang jadi maharaja pengganti suraprabhawa tahun 1468M.
sebagai catatan suraprabhawa juga mengeluarkan prasasti pamintihan 1473M/1474M
untuk memberi anugerah pada satu pengikut setianya yaitu sang arya surung.
prasasti ini ditemukan di bojonegoro.
Tanggapan :
1. Seperti yang Anda sebutkan pada bagian akhir, Suraprabhawa masih hidup
hingga tahun 1473 karena dia masih mengeluarkan Prasasti Pamintihan. Kewenangan
mengeluarkan prasasti hanya bisa dilakukan oleh seorang Raja. Dengan demikian,
Suraprabhawa masih hidup dan masih menjadi Raja Majapahit hingga tahun 1473.
2. Bisa jadi dia merasa kedudukannya terancam. Pararaton maupun berbagai
prasasti lain tidak pernah menyebutkan penyerangan empat putra Sinagara
sebagaimana interpretasi sampeyan. Schrieke menafsirkan dia meninggalkan istana
karena serangan Girindrawardhana Dyah Wijayakarana. Dan lagi, Girindrawardhana
Dyah Wijayakarana menurut saya bukan Bhre Mataram putra Sang Sinagara.
3. Yang menggantikan adalah Girindrawardhana Dyah Wijayakarana. Namun kemudian
berhasil direbut oleh putra Suraprabhawa, Girindrawardhana Dyah Wijayakusuma.
Dan jika kita merujuk pada prasasti Pamintihan, maka boleh jadi tahta itu
lantas dikembalikan kepada Suraprabhawa.
Damar Shashangka Mengenai terjemahan
Parararon saya masih memegang terjemahan saya :
-------------------------------------------------------------------------------------...Lihat Selengkapnya
Damar Shashangka Kalau dikatakan narasi
terjemahan saya tidak sinkron/kongruen, ya memang begitulah sifat naskah kuno.
Habis menceritakan peristiwa ini, belum selesai meloncat ke peristiwa itu.
Ingat, Pararaton dibuat dalam bentuk prosa dan sepertinya dibuat oleh bukan
seorang Pujangga Keraton. Jadi jika narasinya membingungkan, itu wajar.
Yang pernah baca Pararaton pasti paham maksud saya. Didalam Pararaton
seringkali menyebut peristiwa wafatnya seorang tokoh dengan sangat ambigu.
Karena hanya menyebutkan Bhre ini wafat, Bhre itu wafat. Padahal gelar yang
disebutkan disana bisa dijabat oleh banyak tokoh. Tuturan yang meloncat dan
membingungkan seperti ini memang yang disuguhkan Pararaton. Jadi jangan
menanyakan singkron atau kongruen. Kalau semua singkron/Kongruwn, ya jelas kita
tidak harus berdebat disini, karena tidak ada lagi yang harus didebatkan.
Rudik
Prijanto Kalo boleh tahu, di pelajaran sejarah di sekolah
disebutkan Girindrawardana diruntuhkan oleh Udhara. Nah siapakah prabu Udhara
itu. Maaf, ini pertanyaan anak saya yg saya sendiri blm bisa menjawab
Ida Bagus Siwi Sang: Makanya saya minta teks yang
lengkap.
Ida Bagus "Habis menceritakan
peristiwa ini, belum selesai meloncat ke peristiwa itu." Seperti yang
dikatakan oleh Bapak Damar Shashangka itu
benar. Karena teks2 kuno itu memang demikian. Biasanya yang seperti itu akan
ditandai dengan kata Enengakna punang kata serta Waliakna punang kata serta
Caritanen pwa sakareng. Karena penulisan naskah kuno itu tidak sesuai timeline
atau kronologis.
Aryo Nugroho urun rembug soal redaksional
kata 'tumuli' tidak selalu menjadi kata penghubung dari kalimat sebelumnya,
Dalam pararaton malah banyak kalimat berdiri sendiri bahkan banyak Bab/paragraf
yang diawali dengan kata 'tumuli'.
Pola kalimat menerangkan-diterangkan(MD), juga banyak ditemui di kitab
pararaton misalnya :
Teka saking Sadeng sira Kembar ambekel ing mantry araraman,
arti : kembali dari sadeng si kembar menjadi bekel di araraman.
Kalimat tsb polanya mirip dengan:
'Tumuli sah saking kadaton Putranira sang Sinagara,..'
arti: 'Lalu pergilah dari keraton para putera sinagara..'
Jadi MUNGKIN memang bisa ditafsirkan bahwa para putera sinagara yg pergi dari
keraton.
Tapi masih perlu dibuktikan, Apa benar para bhre itu tinggalnya di kedaton
pusat? Di era mataram islam, putra mahkota dan beberapa adipati yg punya
hubungan kerabat memang ada yg tinggal di keraton pusat, tapi di era majapahit
apa juga begitu?
http://catatanrupa.blogspot.com/.../naskah-asli-pararaton...
CATATANRUPA.BLOGSPOT.COM|OLEH
ANTAPURWA
Ida Bagus Iti Pararaton. Telas sinurat ing
Iccasada ring Çela penek, i çaka wisaya-guna-bayuning-wong, 1535. Ngkana
kowusanira sinerat dina, Pa., Sa., Warigadyan, masa krysnapasa dwitiyaning
karwa. Sampun tan kapaharjaha de sang çuddhamaca. Tunalewihing sastra durbhiksa
tan open kwehaning naça, mapan olihing arddha punggung mahw asisinahu. Om
dirgghayur astu, tathastu, astu, om çubham astu kintu sang anurat.
Terimakasih untuk blognya.
Ida Bagus Saya mau bertanya apakah Çela
penek itu Blambangan?
ꦩꦲꦶꦱꦗꦼꦤꦂ ꦱꦧꦮꦤ aduh pelajaran
sekolah sekarang apa penulisnya kredibel ?, cuma mengejar target dan copas wiki
ꦩꦲꦶꦱꦗꦼꦤꦂ ꦱꦧꦮꦤ mananggapi mas
Rudik Prijanto tapi yudah ketimpa timpa
Damar Shashangka Itu naskah Pararaton yang
masuk kategori NASKAH B 19 L 550. Saya pegang NASKAH C 19 L 600, yang selesai
ditulis pada tahun Saka 1522 (1600 M).
Rudik
Prijanto Yaitulah. Di sekolah ada nama prabu Udhara. Tp tak
jelas siapa prabu Udhara itu
Ida Bagus "Bhre Pandan salas añjeneng
ing Tumapel, anuli prabhu i çaka brahmana-naga-kaya-tunggal, 1388, prabhu rong
tahun. Tumuli sah saking kadaton. Putranira sang Sinagara, bhre Koripan, bhre
Mataram, bhre Pamotan, pamungsu bhre Kertabhumi, kapernah paman, bhre
prabhu sang mokta ring kadaton i çaka çunya-nora-yuganing-wong, 1400. Tumuli
guntur pawatu-gunung i çaka kayambara-sagareku, 1403."
Bhre Pandansalas bertempat tinggal di Tumapel, kemudian menjadi raja pada tahu
saka brahmana naga kaya tunggal,1388, menjadi raja selama dua tahun. Kemudian
pergi dari kerajaan. Putra beliau Sang Sinagara, bhre Kahuripan, Bhre Mataram,
bhre Pamotan, serta yang wbungsu ialah bhre Kertabumi, ialah dipakai sebagai
paman, raja yang moksah/wafat di kerajaan pada tahu saka sunya nora yuganing
wong, 1400. Kemudian adalah banjir lahar pada wara watu gunung ketika tahun
saka kayambara sagareku, 1403.
Jadi jika ditelisik dari teks tersebut. Sudah jelas yang dikatan pergi itu
ialah yang menjadi raja selama dua tahun. Karena tanda titik setelah itu.
Ida Bagus Itu saya terjemahkan berdasarkan
kamus Jawa Kuno-Indonesia oleh P.J. Zoetmulder dan S.O. Robson. Maaf apabila
ada yang salah
ꦩꦲꦶꦱꦗꦼꦤꦂ ꦱꦧꦮꦤ tapi tidak tepat
kalau Sinagara anaknya Pandan salas , karena Sinagara wafat 1375 ---> [32]
bhrê pamotan añjênêng ing kêling kahuripan abhisêkanira çri Rajasawaďana mokta
sang sinagara dhinama ring sêpang i çaka wisaya ' kudanahut ' wong] 1375- Jadi
4 orang itu adalah anak Sang Sinagara yang wafat 1375
Ida Bagus Bapak Damar Shashangka: bolehkah saya meminta teks
pararaton yang Bapak punya? Saya jujur sangat haus akan teks-teks kuno. Maaf
kalau bapak tidak berkenan.
Ida Bagus teksnya dalam bentuk apa Pak?
VERKEDELL.BLOGSPOT.COM
Ida Bagus Aksaranya Devanagari semua
Ida Bagus Tapi bahasanya Jawa Kuno. Wah
bagus itu.
Damar Shashangka Yang saya punya sudah
beraksara latin. Aslinya beraksara Bali berbahasa Kawi akhir (Jawa
Tengahan).
Mengomentari terjemahan Pak I.b. Anom, terjemahan tersebut sama seperti
terjemahan saya.
Subyek yang dibicarakan adalah Bhre Pandhansalas. Dituturkan dia pada awalnya
berkuasa di Tumapel (añjênêng ing Tumapêl), lantas naik menjadi Raja (anuli
Prabhu). Kemudian dituturkan dua tahun dia menjadi Raja (Prabhu rong tahun)
disusul dia meninggalkan istana (tumuli sah saking kadhaton)
Nah baru kemudian narasi berikutnya menuturkan tentang putra Sang Sinagara
(Putranira Sang Sinagara Bhre Koripan, Bhre Pamotan, Bhre Mataram, pamungsu
Bhre Krêtabhum). Apa tujuan dituturkan, untuk menjelaskan kedudukan Bhre
Pandhansalas yang kabur dari istana adalah KEPONAKAN dari empat putra Sang
Sinagara ini. Dengan kata lain empat orang putra Sang Sinagara ini adalah paman
dari Bhre Pandhansalas (kaprênah paman).
Narasi selanjutnya menuturkan seorang Raja yang meninggal pada 1400 Saka (Bhre
Prabhu sang mokta ring kadhaton i saka sunya nora yoganing wong). Siapa Raja
ini? Tentu yang berkuasa atas Majapahit. Tapi siapa? Belum jelas benar. Menurut
saya, penulis Pararaton sepertinya terburu-buru dalam menyelesaikan tulisannya
sehingga kepastian Raja yang meninggal tersebut menjadi kabur.
Ida Bagus Saya hanya menerjemahkan
berdasar teks yang saya dapat. Hanya itu saja. Karena teksnya demikian ya saya
terjemahkan demikian.
Damar Shashangka Atau dugaan lain, naskah
Pararaton yang kita terima sekarang adalah naskah yang TINULAD alias naskah
turunan dari sebuah naskah yang lebih kuno lagi. Dan naskah tersebut sudah
banyak yang hilang sehingga naskah yang kemudian dicopy paste secara manual
menjadi ambigu disana-sini.
Ida Bagus Kalau saya lihat dari epilog
pararaton tsb yg saya dapat d blog.Sepertinya ditulis di Blambangan karena
adanya telas sinurat ing Icasada ring Sila Penek. Karena saya sempat baca Babad
Brahmana Kemenuh yang menyebutkan raja Mengwi berhasil mwngalahkan raja
Blambangan yang disebut Sila Penek.
Ida Bagus Maksudnya Balambangan dsb dngan
Sila Penek. Oleh karenanya raja Mengwi bergelar Maharaja Sakti Brangbangan.
ꦩꦲꦶꦱꦗꦼꦤꦂ ꦱꦧꦮꦤ brangbangan =
sebrang-sebrangan ?
Ida Bagus Dalam teks kuno Blambangan
sering ditulis Brangbangan. Mungkin dikarenakan sengau m dapat pula ditulis dan
dikatakan ng. Contohnya Ahimsa dalam teka kuno sering ditulis ahingsa.
Siwi Sang Mas damar@ sip. Masih lanjut.
Sementara saya nanggapi ini dulu:
Sampeyan menduga bhre koripan bhre mataram dan seterusnya pasti tinggal di
keraton masing masing.
Tidak mas. Coba baca negarakertagama. Bhre wengker dan semua bhre punya rumah
pribadi di dalam benteng kotaraja atau istana raja haram wuruk. Bhre bukan
penggerak utama roda pemerintahan keraton daerah. Penggerak utama di daerah ya
para patih. Bhre punya kantor atau istana di kotaraja dan punya tugas di
kotaraja membantu raja majapahit.
Jadi jawaban saya ya empat putra sang sinagara memang meninggalkan keraton atau
kotaraja trawulan ndaj tinggal bareng sang paman dan pastinya mereka melepas
tanggung jawab di trawulan. Mereka memperkuat di keraton masing masing. Tapi
putra mahkota bikin pusat di jinggan.
Empat putra sang sinagara sah saking kadaton jelas dapat saya jelaskan logika
sejarahnya.
Siwi Sang Mas damar@ coba itu cermati
paparan kang aryo nugroho.
BERSAMBUNG